RSS

KARTU UCAPAN LEBARAN 2016

Hai gaez, lebaran sebentar lagi nih, iseng-iseng bikin kartu ucapan lebaran sekaligus menuhin pesenan Si Mbah buat acara selamatan hari raya. Hihihihi....

Tarraaaaammmm ini hasilnya....


Bersilaturrahim dengan saling tukar kartu ucapan itu seru kali yess...
Silaturrahim anti-mainstream. Hahaha
Silahkan disave kalo berkenan, tinggal hapus nama dibawah aja truz ganti dengan nama kalian. Kemudian boleh tulis kata-kata kalian di belakang kartu ucapan tersebut.
Semoga bisa jadi inspirasi... Meskipun sederhana, tapi karya sendiri, hehehe... See you...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

SIAPKAH ANDA MATI SEKARANG?

“Orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya. Mereka itulah orang-orang yang cerdas. Mereka pergi membawa kemuliaan dunia dan kemuliaan akhirat” (HR. Ibnu Majah)



B
etapa banyak dari kita yang bekerja dari pagi hingga petang, merasa menjadi orang yang paling sibuk. Jangankan tilawah, jangankan menghadiri kajian, jangankan menunaikan ibadah sunnah, shalat wajib 5 waktu saja sangat memberatkan dan bahkan tidak mengerjakan.
Tak sadar dihadapan Tuhan seolah-olah kita adalah orang tersibuk, padahal seluruh waktu, seluruh jatah usia, bahkan hidup kita seharusnya kita persembahkan dalam pengabdian kepada-Nya. “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” (QS. Adz-Dzariyat : 56)
Andaikan kita sadar bahwa tiap embusan napas kita merupakan embusan napas yang mendekatkan kita pada ajal. Andaikan kita sadar bahwa setiap detak jantung yang kita rasakan merupakan detak jantung yang membawa kita pada kematian. Andaikan kita sadar, pertambahan tahun yang selalu kita rayakan setiap tahunnya merupakan selangkah mendekatkan kita ke alam barzah. Masihkah kita tega untuk mengesampingkan perintah-Nya?
Parahnya lagi, di tengah kesibukan mengejar ambisi hidup yang tak kunjung usai, terkadang kita terbawa suasana jiwa yang hampa dan jenuh. Kita seolah-olah merasa ada yang hilang dan kurang dari diri kita. Yaitu memaknai perjuangan kita ini untuk apa.
Akan ada masa dimana kita merasa benar-benar jenuh dengan rutinitas yang selama ini kita lakukan. Bangun pagi, berangkat ke kantor, mengerjakan tugas kantor, pulang ke rumah bertemu orang yang sama, dan beranjak tidur. Esoknya bangun lagi dan menjalani aktivitas yang sama. Begitu seterusnya, sampai kapan? Sampai meninggal dunia.
Dengan kenyataan seperti itu, masihkah kita habiskan detik demi detik hidup kita dengan hal-hal remeh yang tidak bermanfaat? Masihkah kita mengisi sisa hidup ini dengan aktivitas yang biasa-biasa saja? Saya berpikir, andaikan setiap saat kita menghadirkan ingatan terhadap kematian, saya yakin kita akan berpikir jutaan kali untuk melakukan perbuatan yang tidak bermanfaat dalam hidup ini. Usia manusia tidak ada yang tahu. Maka berhati-hatilah jika hendak bermaksiat. Jangan sampai ketika malaikat maut mencabut nyawa kita, kita dalam keadaan berdosa.
Dunia ini hanyalah panggung sandiwara. Jika di duni kita berperan menjadi petani, jadilah petani yang baik. Niatkan segala pekerjaan, mulai dari mencangkul, menanam, memanen hanya untuk pengabdian kepada-Nya. Jika kita berperan menjadi polisi. Jadilah polisi yang jujur. Jika skenario Tuhan mengatakan “Hindari Suap!”, maka jangan coba-coba bermain dengan suap.
Ketika kita sadar bahwa dunia adalah panggung sandiwara, berperanlah sebaik mungkin. Patuhilah skenario Allah yang telah tercantum dalam Al-Quran dan Sunnah. Beraktinglah sesuai dengan petunjuk dari Sang Sutradara Kehidupan. Yakinlah, yang namanya pentas pasti ada ujungnya. Apa pun perannya, bersabarlah untuk selalu mematuhi skenario-Nya.
Coba sejenak kita merenung, kita semua sangat tahu bahwa tidak ada satupun orang yang menjamin besok kita masih hidup, tapi dengan santai kita membuang sisa umur ini dengan kemalasan, penundaan, serta melakukan aktivitas yang merugikan. Maka, mari manfaatkan usia yang masih tersisa ini dengan amal kebaikan. Kita tidak akan pernah tahu, Tuhan mengaruniakan waktu sampai kapan. Jangan sampai saat Tuhan menjemput ruh kita, kita masih punya banyak timbunan dosa. Jangan sampai saat Tuhan menjemput ruh kita, amal ibadah kita masih kurang.
Sungguh, hidup ini sangat singkat. Jalani dengan semangat. Isi dengan ketaatan dan hal yang bermanfaat. Hindari maksiat. Semoga dengan itu kita selamat. Bahagia dunia dan akhirat.

(Al-Falah || Ghoffar Maarif || Edisi April 2016 : 18)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

MILIKI FAMILY TIME, JANGAN SIBUK SENDIRI-SENDIRI



D
alam dunia cyber kita sekarang ini, coba perhatikan, satu keluarga yang tengah duduk bersama. Suami, istri dan anak-anak duduk, berkumpul bersama di ruang keluarga. Namun semuanya asyik sendiri-sendiri. Kadang tertawa sendiri-sendiri. Apa yang terjadi pada keluarga ini? Ternyata mereka tengah asyik dengan dunia masing-masing.
Suami asyik dengan Blackberry-nya. Istri dengan Samsung Galaxy-nya. Anak-anak asyik dengan iPad dan gadget-nya. Suami tengah membaca pesan yang masuk di group BBM teman-teman kerja, dan isinya postingan cerita yang lucu serta membuat tertawa sendiri. Istri sedang asyik membuka pesan-pesan di grup WhatsApp. Ada beberapa pesan masuk dari teman-temanya, yang membuatnya tersenyum-senyum sendiri. Anak-anak asyik berkomunikasi dengan teman-teman mereka melalui Instagram.
Mereka duduk bersama, namun dunia mereka berbeda. Tampak seperti robot-robot yang tengah bercengkerama. Bertemu secara fisik, tapi hati dan pikiran melayang pergi ke dunia yang berbeda. Suami tengah berada di dunia yang diciptakan Blackberry Messenger. Istri tengah berada di dunia yang diciptakan WhatsApp. Anak-anak berada di dunia Instagram. Mereka tidak saling bicara, tidak saling menyapa, walau duduk berdekatan dalam ruang keluarga.
Bukan seperti itu family time. Waktu keluarga (family time) adalah waktu untuk mengobrol bersama, bercanda bersama, bermain bersama, beribadah bersama, atau berkegiatan bersama. Agendanya sama, hati, pikiran dan perhatian mereka terkonsentrasi bersama. Bukan bersama-sama duduk tapi agendanya sendiri-sendiri. Pikirannya sendiri-sendiri. Hatinya sendiri-sendiri. Asyiknya sendiri-sendiri.

Family Gathering
Jika kita datang ke toko mainan anak-anak di Indonesia, sangat banyak ragam mainan yang ditawarkan. Coba perhatikan, sebagian besar yang disediakan berupa mainan yang bisa asyik dijalankan secara sendirian, tanpa mengharuskan kehadiran teman. Robot, boneka, mobil-mobilan, pirstol mainan, binaang satwa tiruan, perlengkapan dokter, perlengkapan pantai, perlengkapan berkebun, perlengkapan dapur, rubik, lego, puzzle dan lain sebagainya. Itu semua jenis permainan tunggal, yang bisa asyik dimainkan secara sendirian tanpa teman.
Sangat sedikit mainan yang melibatkan seluruh anggota keluarga. Paling-paling hanya ular tangga dan halma. Beberapa toko menawarkan paket seperti “8 in 1” yang bisa dimainkan secara bersama oleh seluruh anggota keluarga. Jenis permainan seperti ini cukup langka di Indonesia. Berbeda dengan beberapa negara maju, yang sangat banyak jenis permainan keluarga.
Dampak dari minimnya permainan keluarga ini, akhirnya ketika berkumpul di rumah, masing-masing akan asyik dengan diri sendiri. Memilih berkegiatan atau bermain sendiri, tanpa memperdulikan yang lainnya. Anak-anak kecil bermain sendiri, kakak mereka bermain sendiri, orang tua sibuk dan asyik sendiri. Tidak ada satu permainan yang secara asyik mereka mainkan secara bersama. Tidak ada satu kegiatan yang dilaksanakan secara bersama.
Terlebih ketika semua anggota keluarga memegang gadget. Semakin membuat mereka saling asing dan saling menjauh. Walaupun berkumpul bersama di ruang keluarga, berkumpul bersama di meja makan, berkumpul bersama di teras belakang rumah mereka, namun hanya duduk diam membisu. Tidak ada aktivitas bersama, tidak ada obrolan yang hangat dan penuh canda, tidak ada permainan yang mereka lakukan secara bersamaan. Yang ada hanya keramaian dan kegaduhan dalam alam pikiran masing-masing, yang diciptakan oleh aneka fitur komunikasi dan aneka fitur game dan gadget.
Family gathering atau kegiatan keluarga sangat penting untuk membangun kebersamaan, kehangatan, dan kenyamanan dalam rumah tangga. Suami dan istri bisa semakin dekat, orang tua dengan anak menjadi tidak berjarak, interaksi antar anak juga semakin akrab dan hangat. Mereka bisa berdiskusi, mengobrol, bercerita, bercanda, sembari beraktivitas bersama yang mengasyikkan. Suasana seperti ini sangat berkesan pada anak-anak, dan membuat mereka menjadi semakin menghargai makna keluarga. Kegiatan family gahtering bisa dilakukan di rumah saja, bisa pula di luar rumah. Family adventure menjadi sangat mengasyikkan bagi semua anggota keluarga. Pergi berlibur ke sebuah tempat rekreasi, sembari melakukan kegiatan bersama yang melibatkan semua anggota keluarga. Bisa melakukan rafting, camping, mendaki gunung, berjalan santai di taman, bermain bola di pantai, atau sekadar berjalan-jalan saja mengelilingi alun-alun kota. Kebersamaan seperti itu sangat memberikan makna yang mendalam pada semua anggota keluarga, sehingga ikatan di antara mereka semakin kuat.
Aturan Family Time ketika sudah memiliki waktu bersama anggota keluarga, hendaknya benar-benar dimanfaatkan untuk family time. Dioptimalkan untuk membangun kebersamaan bersama seluruh anggota keluarga. Oleh karena itu, ada beberapa “aturan” yang harus dipenuhi, agar tujuan family time ini tercapai.

Luangkan Waktu Bersama
Hal pertama yang harus dilakukan oleh semua anggota keluarga adalah, luangkan waktu bersama. Di tengah kesibukan kerja orang tua, pada saat anak-anak tengah libur sekolah dan kuliah, pilih waktu luang yang bisa menyatukan semua anggota keluarga. Jika sangat sulit untuk memiliki keluangan waktu yang sama, harus ada yang rela berkorban izin kerja atau izin dari kegiatan, demi bisa bersama-sama dengan keluarga. Jadi memang harus meluangkan waktu, bukan menunggu waktu luang.

Jauhkan Gadget
Pada saat sudah memiliki waktu bersama, berkumpullah bersama seluruh anggota keluarga. Aturan yang sangat penting untuk menciptakan family time adalah jauhkan gadget dari semua naggota keluarga. Gadget telah merenggut perhatian yang membuat orang tua dan anak-anak memilih asyik sendiri-sendiri. Gadget telah memubat semua bersifat egois dan individualis. Tidak peduli dengan orang lain, cenderung asyik dengan dunia masing-masing yang diciptakan oleh berbagai fitur ajaib dalam gadget. Ini yang membuat tidak tercapainya tujuan family time, membuat tidak ada kebersamaan walaupun secara fisik mereka berada dalam satu tempat yang sama.

Putuskan Komunikasi dengan Pihak Luar
Aturan ketiga adalah putuskan komunikasi dengan pihak luar. Ketika sudah menyepakati family time, fokuskan untuk berkegiatan bersama keluarga. Matikan handphone dan smartphone untuk waktu tertentu. Dengan cara ini, semua anggota keluarga fokus berkegiatan, bermain, berbicara, bercanda secara bersama. Tidak terganggu oleh banyaknya lalu lintas panggilan telepon yang kadang memakan waktu lama. Panggilan telepon, menjawab pesan di WhatsApp, membalas SMS, melihat email dan lain-lain, bisa merusak suasana family time.

Lakukan Aktivitas Bersama
Optimalkan kesempatan bersama keluarga ketika sudah bisa meluangkan waktu bersama. Jangan sia-siakan situasi emas dan mahal ini. Segera lakukan aktivitas bersama, baik yang sudah dirancang masak-masak sebelumnya, ataupun aktivitas spontan yang tercipta setelah berada di lokasi kegiatan. Pilih aktivitas yang bisa dilakukan oleh seluruh anggota keluarga, sehingga semua ikut terlibat di dalamnya. Jangan ada anggota keluarga yang ngambek dan memilih duduk sendirian, tanpa mau terlibat dalam kegiatan bersama anggota keluarga yang lain. Semua harus terlibat.

Ciptakan Keasyikan
Salah satu yang membuat semua anggota keluarga bisa terlibat adalah terciptanya suasana keasyikan. Tertawa bersama, bercanda dengan leluasa, mengekspresikan keceriaan dengan tanpa beban, menjadi kunci keberhasilan kegiatan family time. Jika suasana terbangun dengan asyik, maka akan membuat semua anggota keluarga senang terlibat dengan sukarela. Namun jika pilihan kegiatannya menegangkan, menakutkan atau membuat ngeri, maka tidak semua bisa menikmati situasinya. Hal ini menyebabkan tidak semua anggota keluarga bisa terlibat.

Jauhi Pertengkaran dan Konflik
Pada saat telah berkumpul bersama keluarga, jauhi hal-hal kecil yang bisa merusak kehangatan dan keceriaannya. Misalnya soal makan siang di mana, kegiatan permainannya apa, pilihan tempat rekreasinya di mana, maupun kejadian kecil saat dalam perjalanan maupun sesampai di lokasi kegiatan, jangan membiarkannya menjadi pemicu keributan dan pertengkaran. Kadang suasana family time rusak hanya karena hal-hal kecil yang sangat tidak esensial. Sejak dalam perjalanan di kendaraan sudah muncul keributan, akhirnya terbawa hingga lokasi kegiatan. Ada anak yang ngambek karena marah atau tersinggung, jadinya rusaklah suasana kebersamaan.
Demikianlah enam aturan dalam membangun family time bersama seluruh anggota keluarga. Berapa lama durasi family time tergantung situasi dan kondisi. Ada family time yang sifatnya harian, ada family time yang sifatnya insidental. Family time yang bersifat harian harus sengaja diciptakan agar selalu ada waktu bersama walau hanya sebentar saja. Family time yang insidental bisa ditepatkan dengan momentum liburan bersama, atau momentum istimewa lainnya yang sengaja diciptakan untuk membangun kebersamaan dalam keluarga.
Semoga keluarga kita semua selalu hepi, dan memiliki kelentingan (resiliensi) yang memadai, karena telah terbiasa mengalokasikan family time.

(Al-Falah || Ust. Cahyadi Takariawan || Edisi April 2016 : 16-17)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

KARENA ALLAH LEBIH TAHU


K
alimat ini saya dengar sejak masih remaja dan begitu melekat hingga saat ini. Saya percaya, Allah akan mengabulkan semua doa kita. Tetapi tentu saja, tidak semua doa akan dikabulkan seketika.

Belum tentu doa yang keluar dari mulut seseorang akan langsung dikabulkan, walaupun dia orang yang sangat alim sekalipun. Kenapa?

Karena Allah lebih tau apa yang lebih baik buat diri kita.

Mungkin saja doa malah dikabulkan yang keluar dari mulut orang miskin, dari pengemis yang lapar, dari anak kecil yang lugu, dari orang-orang yang teraniaya, dari orang jahat, atau bahkan Allah mungkin saja mengabulkan doa orang-orang kafir.

Berdoa bisa dilakukan dalam bentuk apa saja. Dalam bacaan shalat, memohon langsung kepada Allah, melakukan pekerjaan dengan halal, motivasi diri, bahkan membayangkan hal yang baik-baik pun adalah salah satu bentuk doa.

Untuk berdoa, kita pun bisa melakukan apa saja. Berdoalah sekreatif mungkin. Karena doa adalah hadiah terindah untuk orang yang kau kasihi. Siapa pun dia. Kekasih, ayah, ibu, adik, kakak, teman, rekan kerja, atau bahkan diri sendiri.

Hadiahilah orang-orang yang terkasih dengan doa, karena sekali lagi, semua doa pasti akan diijabah. Semua doa pasti akan dikabulkan. Haya bentuk dan waktunya kita tidak akan bisa mengetahuinya.

Doa adalah motivasi. Dan motivasi adalah doa.

Semua yang kau lakukan akan memberi motivasi kepada saudara, rekan, atau dirimu sendiri. Tindakanmu akan menyemangati orang-orang di sekitarmu, dan itu akan berubah menjadi doa. Dan doa itu akan didengar oleh batin kita, dan oleh Allah Swt.

(A.K || Aku Doamu : 7-8)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0