Rokok dan Generasi Muda
Saya
ingat waktu SMP dulu bareng teman-teman selalu nongkrong sehabis pulang sekolah
di tempat tongkrongan favorit kami yang bernama pangkalan. Namanya mungkin
terlihat keren, tapi sebenarnya itu maksudnya pangkalan becak hehe... Biasanya
yang kita lakukan waktu nongkrong ya ngobrol, main kartu, makan mie ayam dan
juga nungguin adik-adik kelas yang lucu-lucu lewat sehabis pulang sekolah.
Tapi,
ada satu hal yang pasti dilakukan, yaitu merokok! Yes, semuanya merokok,
kecuali saya tentunya. Teman-teman sering membujuk saya untuk mencoba rokok,
paling tidak sekali saja. Dari cara yang paling halus sampe agak memaksa, but I said no! Karena memang saya merasa
tidak ada manfaatnya sama sekali, jadi untuk apa? Gaya-gayaan? Atau biar
terlihat keren?
Itu
adalah sedikit gambaran bagaimana mudahnya generasi muda bangsa ini untuk
merokok. Di jalan, restoran, cafe, mall dan tempat lainnya, begitu mudah
melihat anak muda sedang menghisap rokok. Indonesia memang sangat akrab dengan
benda yang satu ini. Penjual rokok dapat ditemui dimana saja. Padahal
seharusnya rokok tidak dijual di tempat yang bebas dan harus ada batasan umur
jika ingin membelinya.
Keuntungan Merokok
Menghilangkan stress.
Ini adalah satu-satunya keuntungan merokok. For
God’s sake, this is the most and the only reason for people who smoke!
Alasan
ini ada rumus turunannya seperti menghilangkan pusing, menghilangkan lelah,
menghilangkan rasa bosan, dan menghilangkan kantuk. Intinya adalah
menghilangkan segala beban dan permasalahan hidup. Pertanyaanya, “Apa obat stress dan permasalahan hidup itu
hanya rokok?”
Percayalah,
semua masalah itu tidak akan selesai hanya dengan merokok. Malah yang ada makin
runyam. Kita pasti sering membaca kalimat yang tertera di luar bungkus rokok,
“Merokok dapat menyebabkan penyakit jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan
janin.” Jadi bagaimana mungkin mau menghilangkan stress tapi yang dilakukan
justru menumbuhkan benih-benih penyakit ke tubuh kita?
Ada
lagi teman yang merokok dengan alasan, “Gue
ga enak kalo ga ngerokok, temen-temen gue ngerokok semua kalo lagi pada
ngumpul, ya buat bergaul aja, social smoker.” Saya ga ngerti, apa
pertemanan hanya bisa terjalin dengan rokok? Saya yang tidak merokok pun tetap
bisa berteman dengan siapa saja, bahkan dengan para perokok sekali pun.
Faktor
lingkungan dan teman memang bisa membawa pengaruh yang kurang baik. Sebenarnya
berteman dengan siapa aja itu ga masalah karena saya sendiri tidak pernah
memilih-milih dalam berteman, asalkan dalam berteman kita punya prinsip mana
yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh. Jangan asal seruduk sana sini
dan ikut-ikutan hal yang kita sendiri tidak tahu apa manfaatnya.
Teman-teman
saya juga banyak yang mulai merokok berawal dari perasaan ga enak sama temennya,
dan akhirnya ikut-ikutan supaya bisa diterima di kelompok tersebut. Atau ada
juga yang ikut mencoba karena berpikir kalau merokok itu keren dan mengikuti
tren.
Kerugian Merokok
1. Membunuh tubuh perlahan-lahan.
Sadar atau tidak, setiap kali seseorang menghisap rokok, berarti ia menghisap
lebih dari 4.000 macam racun yang dimasukkan ke dalam tubuh, terutama
paru-paru. Zat kimia seperti tembakau, nikotin, tar, timah hitam, karbon,
semuanya ada di rokok.
2. Gangguan kehamilan dan risiko
keguguran. Bagi para calon ibu, pastinya kalian menginginkan
anak yang dilahirkan nanti lucu, sehat, montok dan seksi kan? Jika memang iya,
maka silahkan berhenti merokok dari sekarang karena penelitian yang dilakukan
The British Medical Assosiation’s Tobacco Centre, disimpulkan bahwa wanita
perokok memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mendapatkan keturunan. Tiap
tahun terjadi 3.000-5.000 kasus keguguran di Inggris, dan sebagian besarnya
terjadi akibat merokok.
3. Berlaku zhalim terhadap orang lain.
Pernah mendengar istilah perokok pasif? Yaitu orang yang tidak merokok tapi
ikut menanggung dampaknya karena orang di sekitar mereka merokok. Meskipun
mereka tidak merokok, tapi bahayanya jauh lebih besar dibanding perokok itu
sendiri, karena menghirup asap rokok yang sudah bercampur dengan
karbondioksida, nikotin, tar, dan lain-lain. Apa kita tega untuk menzhalimi dan
menjadikan keluarga kita sebagai korban untuk menghirup asap rokok yang kita
keluarkan?
4. Gangguan kesehatan jiwa.
Sebuah penelitian di Jerman yang melibatkan 5.000 responden menyimpulkan bahwa
para perokok memiliki kualitas hidup yang buruk, dan lebih dari setengahnya
(hampir 60%) menderita depresi karena rokok. Jadi, sangat tidak masuk akal jika
cara menghilangkan stress adalah dengan merokok. Karena justru rokok itu yang
menyebabkan seseorang menjadi stress, depresi, kecemasan dan mengalami gangguan
kejiwaan.
5. Mati mendadak.
It’s not a joke. Berdasarkan riset
terbukti bahwa rokok merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak.
Kematian mendadak paling utama disebabkan oleh penyakit jantung koroner, dan
merokok dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner 3-5 kali lipat
dibandingkan orang yang tidak merokok. Penyakit jantung koroner adalah pembunuh
nomor 1 di dunia!
6. Impotensi.
Bagi para kaum Adam (termasuk saya tentunya), tolong perhatikan. Merokok dapat
menyebabkan impotensi dan merusak sistem reproduksi. Menurut penelitian, pria
perokok mengalami risiko tidak subur (infertile)
dan risiko kerusakan DNA pada sel spermanya. Dilaporkan lebih dari 100.000 pria
di Inggris mengalami impotensi akibat merokok. Jadi, untuk pria-pria yang punya
selera, pastinya kita tidak mau mengalami impotensi kan?
7. Pintu gerbang narkoba.
Every big thing starts from a small thing.
Begitu juga dengan merokok yang merupakan tingkatan awal sebagai batu loncatan
untuk masuk ke gerbang narkoba dan obat-obatan terlarang lainnya. Coba lihat
saja orang yang mengkonsumsi narkoba pasti mereka sepaket juga dengan hobi
merokok. Kalau seseorang sudah masuk gerbang narkoba, sorry to say, “selamat jalan” mungkin kata yang paling pas untuk
orang tersebut.
8. Gangguan fungsi paru-paru.
Terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan kanker paru-paru. Sebuah
penelitian menyatakan bahwa rokok adalah penyebab utama terjadinya kanker
paru-paru. Para perokok akan memiliki paru-paru berwarna hitam pekat seperti
oil saat meninggal nanti. Lalu, bagaimana pertanggungjawaban kepada Allah? Dia
memberi kita paru-paru yang putih bersih, namun saat kembali kepada-Nya kita
kembalikan dengan warna hitam pekat dan dalam kondisi rusak.
9. Wajah keriput.
Bagi wanita yang ingin wajah dan kulitnya halus mulus seperti kain sutra,
jangan merokok. Merokok akan mengurangi aliran oksigen ke dalam tubuh dan di
saat bersamaan memasukkan sel karbondioksida ke dalam tubuh. Kurangnya oksigen
akan menyempitkan pembuluh darah di seluruh kulit, terutama wajah. Akibatnya,
keriput. Pastinya ga mau kan kalau mukanya terlihat seperti umur 70 tahun
padahal masih 25 tahun?
10. Jatuh miskin.
Ini ekstrem, tapi nyata. Para perokok tidak peduli betapa banyak uang yang
keluar untuk membeli rokok karena dalam pikiran mereka yang penting rokok dulu,
makan bisa belakangan. Penelitian menunjukkan bahwa pengeluaran untuk membeli
rokok adalah 5 kali lebih besar dari pengeluaran untuk telur dan susu (2,3%), 2
kali lebih besar dari ikan (6,8%), dan 17 kali dari daging (0,7%). (Sumber:
Kompas)
Contohnya
banyak di sekitar kita bagaimana orang yang tingkat ekonominya rendah pun tetap
ingin memuaskan nafsunya untuk merokok. Saya sering melihat para tukan parkir
atau pemulung sampah masih bisa-bisanya mereka merokok, padahal mungkin untuk
mencukupi kebutuhan diri dan keluarganya saja tidak sanggup. Aneh bin ajaib.
Kurang
lebih itu adalah beberapa daftar kerugian dari merokok. Believe me, the list can still go on, even up to thousand. Daftar
di atas hanyalah sebagian kecil saja dari daftar panjang segala macam penyakit
yang bisa didapatkan secara gratis akibat merokok. Begitu banyak penelitian dan
riset yang telah dilakukan oleh para ahli bahwa merokok sangat merugikan
kesehatan. Kalau tidak percaya, tanya saja mbah google dan ketik “bahaya
merokok”, maka bisa dipastikan akan keluar ratusan model penyakit akibat
merokok.
Setelah
membandingkan antara keuntungan dan kerugian merokok, apalagi yang bisa kita
jadikan alasan untuk tidak berhenti merokok? Dampak akibat rokok mungkin tidak
akan terlihat dalam waktu yang cepat karena merokok ini seperti kita
berinvestasi. Dalam investasi pun ada yang namanya aset baik dan aset buruk.
Merokok adalah salah contoh aset super buruk.
Islam dan Rokok
Sekarang
kita coba lihat mengenai rokok ini dari sudut pandang Islam. Saya percaya bahwa
Islam bukan hanya sekedar petunjuk tata cara beribadah, tapi ia adalah “the way of life”, petunjuk paling
komplit untuk seluruh aspek kehidupan manusia. Di dalam Islam, dalil terdiri
dari dua macam:
1. Dalil
yang bersifat khusus/spesifik. Perintah atau larangan yang ada ditujukan
langsung kepada hal tertentu. Misalkan, Allah berfirman, “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging
hewan) yang disembelih atas nama selain Allah...” (QS. Al-Maidah [5]: 3)
Ini
sangat jelas bahwa Allah Swt mengharamkan kita untuk memakan bangkai, darah,
daging babi dan daging hewan yang disembelih bukan dengan nama Allah. Redaksi
sudah jelas tertulis dan tidak diperdebatkan.
2. Dalil
yang bersifat umum dan tidak langsung menyebutkan benda yang diperbolehkan atau
yang dilarang.
Mengenai
rokok, memang tidak ada ayat Al-Quran yang spesifik menyebut rokok secara
langsung seperti, “Diharamkan atas kamu
merokok”, atau hadits Rasulullah yang langsung mengatakan bahwa rokok itu
haram. Namun, dari dalil-dalil yang bersifat umum dan berbagai kenyataan
tentang kemudharatan yang dihasilkan dari rokok, maka merokok bisa
dikaregorikan sebagai haram.
“Dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 195)
Jika
kita melihat dari daftar kerugian merokok dari penyakit jantung, impotensi,
kanker paru-paru, gangguan kehamilan dan kejiwaan, itu sudah sangat jelas bahwa
hal yang kita lakukan adalah membinasakan diri sendiri perlahan-lahan dan dalam
jangka waktu yang lama. Bahkan terkadang, tidak dalam jangka waktu yang lama
orang itu sudah akan binasa atau meninggal atau game over.
Allah
berfirman, “Janganlah kamu menghamburkan
(hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros itu adalah saudara setan dan
setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Isra [17]: 26-27)
Di
dalam hadits juga dinyatakan, “Allah
membenci kamu atas tiga perkara: menyebarkan berita yang tidak diketahui
kebenarannya, banyak bertanya dan menghambur-hamburkan harta.” (HR. Muslim)
Rasulullah
tidak melarang kita menjadi orang kaya, karena justru itu malah dianjurkan,
seperti beliau sendiri yang pernah sukses menjadi saudagar kaya. Kita
dianjurkan untuk menjadi kaya karena kemiskinan itu dekat kepada kekufuran dan
kekufuran mendekatkan kepada api neraka. Hal yang dilarang oleh beliau adalah
menghambur-hamburkan harta untuk hal-hal yang tidak berguna.
Banyak
yang rela mengeluarkan uang demi merokok, meskipun mereka tidak makan. Itu
jelas penghamburan. Coba hitung berapa banyak uang yang kita keluarkan untuk
rokok dalam sehari? Kalau dalam sehari masih terlihat kecil, coba akumulasikan
dalam sebulan. Kalau masih kecil juga, akumulasikan dalam setahun. Maka kita
akan kaget berapa banyak rupiah yang telah terbakar karena hobi merokok.
Menurut
penelitian, konsumsi rokok di Indonesia pada 2012 mencapai 300 miliar batang
atau setara dengan 822 juta batang rokok per harinya, yang setara dengan uang
senilai Rp 400 miliar lebih yang “dibakar” oleh para perokok dalam satu hari.
(Sumber: Kompas). Coba bayangkan, andai saja uang senilai Rp 400 M tersebut
bisa kita alokasikan untuk kegiatan-kegiatan sosial, maka akan jauh lebih
bermanfaat.
Fungsi
dari Islam yang tercakup dalam Mawasid
Shariah adalah menjaga dan memberi perlindungan kepada 5 elemen, yaitu
agama (ad-diin), jiwa (an-nafs), akal (al-‘aql), harta (al-maal)
dan keturunan (an-nasl). Dari daftar
kerugian yang telah saya bahas, jelas sekali terlihat bahwa merokok sangat
berbahaya bagi lima komponen tersebut. Bukan hanya untuk diri kita sendiri,
namun juga orang lain, terutama keluarga kita. Smoking is really dangerous. Period.
Solusi
Kita
memang tidak bisa mengubah yang telah terjadi, tapi selalu bisa memperbaiki apa
yang akan terjadi esok hari. Bagi teman-teman yang merokok, kurangi sedikit
demi sedikit sampai benar-benar berhenti. Yakinkan diri sendiri dan dengan
tekad yang bulat bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk berhenti! Maybe at first it’s hard, but gradually
you’ll make it and totally stop smoking! Dan bagi teman-teman yang belum
pernah merokok, saran saya 1 saja: “NEVER
TRY!”
Akhirul kalam,
selamat mejalani hidup sehat tanpa asap rokok. Save your life, save your family’s life and save the environment by
simply not smoking!!!
(Muhammad Assad || Notes From Qatar
3 : 110-119)