S
|
uatu malam Zahran yang saat itu menjaga
neneknya di rumah sakit dikejutkan dengan suara teriakan pria dari lorong depan
kamar. Zahran pun keluar kamar untuk melihat apa yang sedang terjadi. Ia
menyaksikan orang-orang berkerumun, tetapi ia tidak dapat melihat apa yang ada
di tengah kerumunan tersebut. Zahran yang penakut mengira bahwa ada seseorang
yang sedang menghadapi maut dan menjerit-jerit, ia pun segera menutup pintu
kamar tempat sang nenek dirawat.
Ketika suster masuk, ia menanyakan “Sus,
ada apakah tadi di luar? Apa ada orang meninggal?”, si suster yang ditanyai
malah tertawa cekikikan dengan dokter jaga, kemudian menjawab “itu mas, ada
yang epilepsinya kambuh”. Zahran marah mendengar jawaban itu, ia menegur “Suster
ini bagaimana sih…ada orang sakitnya kambuh kok malah ditertawakan”. Suster
tersebut menjawab, “maaf mas…bukan begitu. Ketika ada orang yang epilepsinya
kambuh, agar lidah si penderita tidak tergigit dan terluka biasanya diberi
sendok yang dililit kain. Nah, tadi ada bapak-bapak yang bermaksud demikian,
namun mungkin karena tidak menemukan sendok maka si bapak otomatis memasukkan
jarinya sendiri ke mulut penderita. Nah, yang teriak-teriak histeris tadi ya si
bapak itu…karena jarinya tergigit-gigit”.
Zahran
yang mendengar penjelasan si suster pun tersenyum-senyum sambil membayangkan
apa yang dirasa si bapak baik hati itu ketika jarinya digigit penderita epilepsi
yang kambuh. :-D
0 komentar:
Posting Komentar